Kamis, 24 April 2025 — Suasana haru dan bangga menyelimuti keluarga besar SMA Pesat School of Talent saat menerima Sertifikat Penghargaan “Sekolah Tanpa Kekerasan” dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor. Acara penghargaan berlangsung di Paseban Sribaduga, Balaikota Bogor, dan menjadi bukti nyata komitmen SMA Pesat dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan ramah anak.
Komitmen Tanpa Kekerasan: Bukan Sekadar Slogan
Penghargaan ini diberikan kepada sekolah-sekolah yang selama tahun 2024 secara aktif menunjukkan upaya nyata dalam pencegahan kekerasan terhadap anak. SMA Pesat dinilai berhasil membangun sistem dan budaya sekolah yang mendorong pertumbuhan karakter positif, bebas dari bullying, diskriminasi, serta intimidasi fisik maupun verbal.
Dalam sambutannya, Kepala SMA Pesat menekankan bahwa prestasi ini adalah buah kerja kolektif seluruh warga sekolah—dari guru, siswa, staf, hingga orang tua.
“Kami percaya bahwa sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat yang membentuk nilai-nilai kemanusiaan. Penghargaan ini menjadi pengingat bahwa perlindungan anak adalah tanggung jawab kita bersama.”
Strategi Preventif yang Dilakukan SMA Pesat
- Sosialisasi anti-bullying dan kekerasan yang dilakukan secara berkala sejak awal tahun ajaran
- Layanan konseling aktif dan terbuka bagi siswa yang membutuhkan dukungan emosional.
- Program penguatan pendidikan karakter, termasuk kegiatan keagamaan, literasi nilai, dan pembiasaan positif.
- Kolaborasi erat dengan orang tua, melalui forum komunikasi dan kegiatan parenting.
- Keterlibatan siswa dalam menjaga iklim sekolah, melalui OSIS dan duta anti-kekerasan.
Apresiasi dari KPAID Kota Bogor
Pihak KPAID Kota Bogor menyatakan bahwa penghargaan ini bukan hanya bentuk apresiasi, tetapi juga ajakan kepada semua sekolah untuk memperkuat sistem perlindungan anak. SMA Pesat dianggap sebagai salah satu contoh baik dalam penerapan kebijakan perlindungan siswa secara menyeluruh.
Lebih dari Sekadar Akademik
Dengan penghargaan ini, SMA Pesat kembali menegaskan visinya: mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga kuat secara emosional dan bermoral. Budaya sekolah yang mengedepankan rasa aman, empati, dan kepedulian menjadi landasan utama dalam proses pendidikan.
“Anak-anak harus belajar dalam lingkungan yang membuat mereka merasa dihargai, didengar, dan dilindungi. Itulah pendidikan yang sesungguhnya.”
